3 Mitos Dunia Kerja yang dihadapi Fresh Graduate

Heri Hermawan, Tayang 25 November 2024

Photo by: racool-studio

Dapatkan Info Menarik dari Kami

Tanpa kita sadari setiap pekerja pasti pernah berada di fase menjadi seorang fresh graduate. Fase ni sering menjadi kondisi yang tidak mudah dilalui saat mencari suatu pekerjaan dan tidak sedikit pula orang-orang yang bersemangat untuk mengajukan lamaran ke berbagai perusahaan impian. 

Sebagai pelamar, pastinya harapan setiap orang ingin diterima lamarannya dan menjadi bagian di dalamnya. Namun, semua itu melalui proses yang panjang dan bersaing  terlebih dahulu dengan para pencari kerja lainnya. Selain itu, ada tantangan tersendiri bagi fresh graduate yaitu bertebarannya mitos-mitos di dunia kerja untuk fresh graduate. 

Pasti kamu pernah mendengar mitos-mitos tersebut yang bisa membuat nyali kamu menjadi ciut atau insecure. Namun, semua mitos ini tentu tidak selalu 100% benar, sehingga kamu harus menanggapinya dengan cara yang tepat, jangan sampai percaya begitu saja tanpa ada bukti yang menunjukkan kebenarannya. 

Berikut ini adalah beberapa mitos yang kerap muncul di kalangan fresh graduate terkait dunia kerja: 
1. Harus mempunyai pengalaman kerja 
Mitos pertama yang kerap muncul yakni pelamar yang memiliki pengalaman pasti lebih diminati oleh HRD. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena fresh graduate pada dasarnya memiliki ”pasar” tersendiri. Terlebih lagi, tidak semua lowongan pekerjaan membutuhkan karyawan yang memiliki pengalaman sebelumnya. 

Beberapa perusahaan terkadang lebih tertarik akan gaya bekerja fresh graduate karena dianggap lebih luwes dan mampu mengikuti budaya perusahaan. Selain itu, kecakapan dalam komunikasi serta kreativitasnya yang berkaitan dengan teknologi terbaru tidak diragukan lagi. 

 2. IPK Tinggi, Karir Mudah
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan indikator belajar yang akan selalu dikejar setinggi mungkin selama kuliah. Semakin tinggi IPK, maka mahasiswa kerap dianggap semakin pintar dan menguasai mata kuliah yang diambilnya.  

Anggapan seperti ini juga kerap terbawa ke dalam dunia kerja, di mana IPK yang tinggi sering dianggap sebagai salah satu jalan mendapatkan karir yang lebih lancar di dalam perusahaan.  

Pada kenyataannya, perusahaan memang kerap menjadikan IPK ini sebagai salah satu syarat untuk mengajukan lamaran, terutama untuk jabatan tertentu yang dianggap cukup vital. 

Namun IPK saja tidak akan cukup untuk membawa kamu mencapai karir yang cemerlang di dalam perusahaan. Kemampuan kerja kamu akan sangat dinilai dan menjadi pertimbangan perusahaan untuk perkembangan karirmu kedepannya. Selain surat lamaran dan dokumen pendukung lainnya, perusahaan tentu akan melakukan beberapa tes untuk menguji kemampuan karyawan baru mereka.  

Jika kamu tidak kompeten dan memiliki karakter yang bagus, maka IPK tinggi ini saja tentu tidak akan bisa membuatmu diterima di perusahaan tersebut. Selain IPK, skill dan etika kerja juga akan mempengaruhi kesuksesanmu di dunia kerja. 

3. Kerja Harus Sesuai Jurusan
Bagi beberapa fresh graduate kerja sesuai jurusan yang diambil mereka selama selama kuliah merupakan cita-cita mereka. Bermimpi besar boleh akan tetapi alangkah baik jika tidak terlalu idealis saat mencari pekerjaan sebagai seorang fresh graduate. 

Pekerjaan tidak harus sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil sebelumnya. Selama lulusan baru memiliki skill atau kemampuan yang dibutuhkan dan mau belajar hal baru, cobalah melamar posisi tersebut. Siapa tahu kedepannya posisi tersebut cocok dengan dirimu yang sebenarnya. 

3d-rendering-biorobots-concept
Mau Konten Sosial Media Lebih Optimal? Manfaatkan Peran Artificial Intellegent
dafaaddddddf
3 Mitos Dunia Kerja yang dihadapi Fresh Graduate 
freepik__are-you-sure-a-person-typing-on-a-laptop-with-vari__96521
Tingkatkan Performa Bisnis dengan Pengembangan Website Professional bersama Neuron Website